Detail Article
Update Pedoman CDC untuk Pengobatan Infeksi Gonococcal (Gonore) Tahun 2020
dr. Johan Indra Lukito
Okt 03
Share this article
f05e023bb72885009d78826a8db4dbd1.jpg
Updated 03/Okt/2022 .

Neisseria gonorrhoeae adalah penyebab penting dari infeksi menular seksual yang dapat memiliki konsekuensi kesehatan reproduksi yang parah. N. gonorrhoeae dapat dengan cepat mengembangkan resistensi antibiotik. Berikut rekomendasi tata laksana Neisseria gonorrhoeae, berdasarkan CDC tahun 2020.

Regimen antibiotik untuk gonore serviks, uretra, atau rektum tanpa komplikasi:

Ceftriaxone IM dosis tunggal

- BB <150 kg: 500 mg

- BB ≥150 kg: 1 g

- Jika infeksi chlamydia belum disingkirkan, harus diberi doxycycline 2x100 mg/hari PO selama 7 hari. Selama kehamilan, azithromycin 1 g dosis tunggal dianjurkan untuk mengobati chlamydia.


Regimen alternatif untuk gonore serviks, uretra, atau rektum tanpa komplikasi jika ceftriaxone tidak tersedia:

- Gentamicin 240 mg IM dosis tunggal ditambah azithromycin 2 g PO dosis tunggal ATAU

- Cefixime 800 mg PO dosis tunggal. Jika diobati dengan cefixime, dan infeksi chlamydia belum disingkirkan, harus diberi doxycycline 2x100 mg/hari PO selama 7 hari. Selama kehamilan, azithromycin 1 g dosis tunggal dianjurkan untuk mengobati chlamydia.


Regimen antibiotik untuk gonore faring tanpa komplikasi:

Ceftriaxone IM dosis tunggal

- BB <150 kg: 500 mg

- BB ≥150 kg: 1 g

- Jika ada koinfeksi chlamydia, harus diberi doxycycline 2x100 mg/hari PO selama 7 hari. Selama kehamilan, azithromycin 1 g dosis tunggal dianjurkan untuk mengobati chlamydia.

- Tidak tersedia pilihan alternatif yang dapat diandalkan untuk gonore faring. Untuk orang dengan riwayat alergi beta-lactam, dianjurkan penilaian menyeluruh dari reaksinya.

- Untuk orang dengan anafilaksis atau kondisi reaksi berat lainnya (misalnya, sindrom Stevens Johnson) terhadap ceftriaxone, konsultasikan dengan spesialis infeksi untuk rekomendasi pengobatan alternatif



Gambar: Ilustrasi (sumber: https://www.klikdokter.com/info-sehat/reproduksi/gonorrhoeae)

Referensi:

St Cyr S, Barbee L, Workowski KA, Bachmann LH, Pham C, Schlanger K, et al. Update to CDC's treatment guidelines for gonococcal infection, 2020. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. 2020;69(50):1911-6.

Share this article
Related Articles
Apakah Japanese Encephalitis?
dr. Tya Listya | 18 Sep 2023
Pemberian Durasi Infus Meropenem yang Lebih Lama, Apakah Lebih Efektif?
dr. Johan Indra Lukito | 11 Agt 2023
Waspada Kasus HIV Meningkat di Indonesia
dr. Dita Arccinirmala | 19 Mei 2023
Penyakit Virus Marburg, Apa Gejala dan Pencegahannya?
dr. Dita Arccinirmala | 03 Apr 2023
Waspada Campak, Ini Pencegahannya
dr. Dita Arccinirmala | 23 Jan 2023
Infeksi Serius pada Paruh Baya Berhubungan dengan Alzheimer dan Penyakit Parkinson Lebih Awal
dr. Kupiya | 23 Sep 2022
Lebih dari 50% Penyakit Menular Diperparah oleh Perubahan Iklim
dr. Kupiya | 13 Sep 2022
Manfaat Tecovirimat pada Monkeypox
dr Kupiya | 09 Agt 2022
Kombinasi Acetyl-L-Carnitine, ALA, dan CoQ10 Berpotensi Mencegah Hepatotoksisitas Disebabkan Obat Antituberkulosis.
dr. Lyon Clement | 08 Agt 2022
Seputar HFMD (Hand, Foot, and Mouth Disease)
dr. Johan Indra Lukita | 20 Jun 2022