Detail Article
Kekurangan Vitamin D Dikaitkan dengan Risiko Diabetes Gestasional
dr. Esther Kristiningrum
Sep 28
Share this article
eeb808e3382f8febd4b6dda4a077799b.jpg
Updated 28/Sep/2022 .

Vitamin D berperan dalam regulasi metabolisme hati, fungsi dan perkembangan pulau-pulau kelenjar pankreas, kadar kalsium dalam darah, stres oksidatif, dan sistem imun serta inflamasi yang memediasi terjadinya diabetes gestasional. Penemuan ini menunjukkan bahwa kadar 25OHD merupakan faktor risiko dalam kehamilan. 

Bukti terbaru menunjukkan bahwa reseptor vitamin D diekspresikan dalam sejumlah besar jaringan, termasuk yang terlibat dalam regulasi metabolisme glukosa, seperti otot dan sel beta pankreas. Reseptor ini memiliki efek langsung pada sel beta pankreas dan diperlukan untuk produksi dan sekresi insulin normal oleh pankreas. Dengan demikian, defisiensi vitamin D dikaitkan dengan perubahan kadar glukosa darah dan insulin serta sensitivitas jaringan target terhadap insulin. Pemulihan kadar vitamin D dapat mengembalikan sekresi dan sensitivitas insulin pada pasien diabetes tipe 2 dengan defisiensi vitamin D.

 

Secara global, defisiensi vitamin D ditemukan pada 54% kondisi kehamilan dan pada 75% bayi baru lahir, dan tidak hanya memengaruhi wanita hamil di daerah dengan tingkat paparan sinar matahari yang lebih rendah. Status vitamin D yang buruk pada ibu hamil telah diajukan sebagai salah satu faktor risio yang dikaitkan dengan kejadian diabetes gestasional.

 

Banyak studi telah meneliti kaitan antara defisiensi vitamin D dan diabetes gestasional. Suatu kajian sistematik dan meta-analisis juga telah dilakukan dengan menganalisis data studi dari MeSH, Scopus, PubMed database, Science Direct, the Cochrane Library, the Web of Science, CINAHL, dan Google Scholar, serta melaporkan risiko diabetes gestasional sebagai akibat dari defisiensi vitamin D.

 

Sebanyak 29 studi dengan total 14.497 partisipan dianalisis. Secara keseluruhan hasilnya menunjukkan bahwa insufisiensi vitamin D pada ibu hamil secara bermakna dikaitkan dengan risiko diabetes gestasional yang lebih tinggi (OR=1,15; 95% CI 1,00-1,30; p<0,001). Kadar 25OHD serum secara bermakna lebih rendah pada partisipan dengan diabetes gestasional dibanding pada partisipan dengan toleransi glukosa normal (-29,7 nmol/L, 95% CI -36,6 s/d -22,8; p=0,000).


Kesimpulannya, penemuan ini menunjukkan bahwa kadar 25OHD merupakan faktor risiko dalam kehamilan. Hasil meta-analisis menunjukkan hubungan yang signifikan secara statistik antara insufisiensi vitamin D ibu hamil dengan risiko diabetes gestasional.



Gambar: Ilustrasi (Sumber: Pexels)

Referensi:

1.  Agüero-Domenech N, Jover S, Sarrión A, Baranda J, Quesada-Rico JA, Pereira-Expósito A, et al. Vitamin D deficiency and gestational diabetes mellitus in relation to body mass index. Nutrients 2022;14(102).

2. Nargesi S, Ghorbani A, Shirzadpour E, Mohamadpour M, Mousavi SF, Amraei M. A systematic review and meta-analysis of the association between vitamin D deficiency and gestational diabetes mellitus. Biomed Res Ther. 2018;5(3):2078-95.


Share this article
Related Articles