Detail Article
Pemberian Polyethylene Glycol pada Kehamilan untuk Atasi Konstipasi, Bagaimana Keamanannya?
dr. Josephine Herwita Atepela
Mar 04
Share this article
baebee2468f691fb1872749ba72e9f06.jpg
Updated 04/Mar/2022 .

Konstipasi pada kehamilan cukup umum terjadi. Studi tahun 2012 menyebutkan sebanyak 11%-38% wanita hamil mengalami konstipasi. Konstipasi pada kehamilan disebabkan adanya perubahan fisiologis dan anatomis dari saluran cerna. 

Peningkatan progesteron dan penurunan hormon motilin juga meningkatkan transit time pada usus. Selain itu, terdapat peningkatan penyerapan air pada saluran cerna yang mengakibatkan feses menjadi semakin kering. Penurunan aktivitas ketika hamil dan efek samping multivitamin juga meningkatkan risiko wanita hamil mengalami konstipasi. Meskipun sangat jarang mengakibatkan komplikasi serius, konstipasi mengganggu aktivitas sehari-hari wanita hamil dan dapat meningkatkan gejala mual yang tinggi pada wanita hamil.


Pada beberapa kasus, konstipasi dapat membaik dengan peningkatan asupan air dan serat, dan disertai peningkatan aktivitas fisik. Namun, jika upaya tersebut tidak efektif, maka dibutuhkan farmakoterapi berupa laksatif. Secara umum, studi penggunaan laksatif pada wanita hamil masih sangat terbatas, namun beberapa studi memaparkan keamanannya terhadap kehamilan berdasarkan daya absorpsi sistemik dari agen laksatif tersebut.


Keamanan polyethylene glycol (PEG) pada kehamilan belum dipelajari secara mendalam. Namun, PEG disebutkan tidak diabsorpsi secara sistemik. Penggunaan PEG disebutkan tidak berkaitan dengan efek samping, meskipun pada beberapa individu dapat terjadi flatulensi dan kembung. Studi lain di tahun 2014 juga menyebutkan bahwa walaupun dengan studi yang masih minimal, mengingat PEG diabsorpsi sangat minimal secara sistemik, maka PEG dianggap sebagai drug of choice dalam terapi konstipasi pada kehamilan. Secara teori, penggunaan laksatif dalam jangka panjang dapat mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit terus-menerus yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit.


Kesimpulan:

Keamanan PEG dalam kehamilan perlu diteliti lebih lanjut. Namun, PEG tidak diabsorpsi secara sistemik, sehingga meskipun studi keamanannya masih terbatas, PEG dianggap sebagai drug of choice pada kasus konstipasi pada kehamilan.



Gambar: Ilustrasi (www.pexels.com)

Referensi:

1.  Trottier M, Erebara A, Bozzo P. Treating constipation during pregnancy. Can Fam Physician. 2012;58(8):836-8.

2.  Servey J, Chang J. Over-the-counter medication in pregnancy. Am Fam Physician. 2014;90(8):548-55.

3.  Moosavi S, Pimentel M, Wong MS, Rezaie A. Irritable bowel syndrome in pregnancy. American Journal of Gastroenterology. 2021;116(3):480–90.  


Share this article
Related Articles