Detail Article
Meta-Analisis, Probiotik Memperbaiki Atensi dan Memori pada Orang Dewasa Sehat atau dengan MCI, AD, HIV
Dr. Lupita
Des 06
Share this article
c5fa5ea4c64590158f5ff4125336fe73.jpg
Updated 29/Nov/2021 .

Atensi dan memori termasuk ke dalam fungsi kognitif yang diatur oleh otak secara normal, dan sering menurun pada subjek sehat (terutama lansia) maupun subjek yang berpenyakit. Penurunan ini berhubungan dengan infeksi saraf otak, gangguan neurotransmiter otak (pengatur aliran listrik otak), atau stres; di mana semua itu didukung oleh ketidakseimbangan jumlah probiotik di usus.


Dalam keadaan normal, probiotik di usus berhubungan dengan otak , melalui saraf vagus, di mana kondisi disbiosis sering dialami oleh subjek sehat dewasa/lansia, pasien gangguan kognitif ringan, demensia hingga dengan HIV. Disbiosis ini dipengaruhi oleh pola diet dan gaya hidup pasien/subjek tersebut dan hal ini mempengaruhi fungsi kognitif mereka, terutama memori ataupun atensinya. Dengan demikian, pentingnya pemberian suplemen probiotik untuk perbaikan fungsi kognitif. Probiotik menghasilkan beberapa metabolit (dihantarkan dari usus ke otak, melalui sirkulasi darah) yang berperan penting dalam proses kognitif di otak, yakni BDNF (brain derived neurotrophic factor), GABA (gamma-aminobutyric acid), NMDA (N-methyl-D-aspartate) dan triptofan.


Studi oleh Eastwood J et al, dilakukan dengan metode meta-analisis dari 9 studi (6 RCT, 3 Pilot), total subjek studi 495 pasien usia 20-82 tahun dengan kondisi sehat, gangguan kognitif ringan/pre-demensia (MCI/Mild Cognitive Impairment), demensia (AD/Alzheimer Disease) atau HIV disertai gangguan kognitif. Diberikan probiotik tunggal Lactobacillus plantarum/ Bifidobacterium breve atau kombinasi Lactobacillus sp. - Bifidobacterium sp. / Lactobacillus sp. - Bifidobacterium sp. – Streptococcus thermophilus. Dosis hariannya antara 109-1012 cfu, sebanyak 1-2 kali/hari selama 4 minggu hingga 6 bulan. Follow up di akhir studi, dilakukan dengan skor MMSE (Mini Mental State Examination) untuk memori, dan RVIP (Rapid Visual Information Processing) / ACPT (Auditory Continuous Performance Test) untuk atensi. 


Dari beberapa studi menunjukkan bahwa probiotik kombinasi Lactobacillus sp. - Bifidobacterium sp. / Lactobacillus sp. - Bifidobacterium sp. – Streptococcus thermophilus, dosis 109-1010 cfu, sebanyak 1-2 kali/hari selama 4-12 minggu, signifikan memperbaiki skor MMSE dan skor RVIP/ACPT baik pada subjek dewasa dan lansia sehat, gangguan kognitif ringan maupun demensia/AD. Sedangkan pada pasien HIV dengan gangguan kognitif, kombinasi probiotik ini perlu dosis lebih besar yakni 1011-12 cfu/hari selama 6 bulan untuk perbaikan memori dan atensinya.


Berdasarakan studi ini, peneliti menyimpulkan bahwa pemberian probiotik kombinasi Lactobacillus sp. - Bifidobacterium sp. / Lactobacillus sp. - Bifidobacterium sp. – Streptococcus thermophilus, dosis 109-1010 cfu, sebanyak 1-2 kali/hari selama 4-12 minggu, efektif secara signifikan memperbaiki fungsi atensi dan memori pada orang dewasa-lansia sehat, orang gangguan kognitif ringan/pre-demensia (MCI/Mild Cognitive Impairment) dan orang demensia (AD/Alzheimer Disease). Sedangkan, pada pasien HIV, memori dan atensi diperbaiki secara signifikan dengan probiotik dosis 1011-1012 cfu/hari selama 6 bulan.




Gambar: Ilustrasi (sumber: https://gastro.org/)

Referensi: 

1. Eastwood J, Walton G, Hemert SV, Williams C, Lamport D. The effect of probiotics on cognitive function across the human lifespan: A systematic review. Neuroscience and Biobehavioral Reviews. 2021;128:311-27.

2. Debek AB, Granda D, Szmidt MK, Zielinska D. Gut microbiota, probiotic interventions, and cognitive function in the elderly: A review of current knowledge. Nutrients. 2021;13:2514.


Share this article
Related Articles