Detail Article
Omega 3 Memperbaiki Status Gizi dan Inflamasi Pasien Kanker Paru
dr. Dedyanto Henky Saputra, M.Gizi
Nov 08
Share this article
cb1166e152afa31f1621d1019e2acbd4.jpg
Updated 08/Nov/2021 .

Berbagai bukti menunjukkan bahwa suplementasi asam lemak omega-3 memperbaiki status gizi pada pasien kanker melalui mekanisme yang berbeda. Asam lemak omega-3 diketahui menekan respons inflamasi dan oksidatif sistemik, meningkatkan napsu makan, serta berat badan pada pasien kanker kaheksia (kondisi penurunan berat badan dan massa otot). 

Hingga saat ini belum banyak penelitian yang mendukung penggunaan suplementasi asam lemak omega-3 melalui studi klinis terkontrol acak dengan mempertimbangkan hasil yang relevan, ukuran sampel yang memadai, dan dosis yang tepat disarankan pada pasien dengan kanker paru.


Metode penelitian adalah acak, tersamar ganda, desain paralel, terhadap 60 pasien dengan kanker paru yang menjalani Skrining Risiko Nutrisi 2002 yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

·  Kelompok penerima suplemen asam lemak omega-3 [eicosapentaenoic acid (EPA) 1,6 g dan asam docosahexaenoic (DHA) 0,8 g] atau,

·  Kelompok plasebo

Durasi intervensi adalah 12 minggu, adapun pengukuran antropometri [berat badan, indeks massa tubuh (IMT), lingkar lengan atas, dan ketebalan lipatan kulit trisep], indeks laboratorium berbasis nutrisi (hemoglobin, albumin, trigliserida, dan kolesterol), dan penanda inflamasi [C-reactive protein (CRP), tumor necrosis factor alpha (TNF-α), dan interleukin 6 (IL-6)] diukur sebelum dan sesudah intervensi sebagai hasil studi.

 

Hasilnya:

· Nilai baseline pada kedua kelompok tidak ada perbedaan yang signifikan.

· Dibandingkan dengan kelompok plasebo, kelompok suplementasi asam lemak omega-3 secara signifikan memiliki hasil yang lebih baik untuk berat badan (66,71 ± 9,17 vs 61,33 ± 8,03; p = 0,021), kadar albumin (4,74 ± 0,80 vs 4,21 ± 0,77; p = 0,013), dan trigliserida (130,90 ± 25,17 vs. 119,07 ± 14,44; p = 0,032).

· Beberapa penanda inflamasi berkurang secara signifikan lebih baik pada kelompok omega-3 dibandingkan dengan plasebo (CRP 1,42 ± 0,63 vs 3,00 ± 1,05; p = 0,001 dan TNF-α 1,92 ± 0,65 vs 4,24 ± 1,19; p = 0,001).

· Tidak ada perbedaan signifikan yang diamati antara kedua kelompok studi mengenai perubahan IMT, lingkar lengan atas, ketebalan lipatan kulit trisep, trigliserida, kadar kolesterol, dan IL-6 (semua nilai p > 0,05).

 

Penelitian ini menyimpulkan bahwa suplementasi asam lemak omega-3 bermanfaat dalam meningkatkan status gizi dan menekan respons inflamasi sistemik pada pengidap kanker paru.

 


Silakan baca: Nutrican, pangan diet khusus tinggi protein, 11 vitamin, 7 mineral, sumber serat pangan

Gambar: Ilustrasi (www.pexels.com)

Referensi:

Cheng M, Zhang S, Ning C, Huo Q. Omega-3 Fatty Acids Supplementation Improve Nutritional Status and Inflammatory Response in Patients With Lung Cancer: A Randomized Clinical Trial. Frontiers in Nutrition 2021;8: 430


Share this article
Related Articles