Tujuan dari tinjauan sistematis dan studi meta-analisis ini adalah untuk mengetahui efektivitas ONS pada AA, meliputi dampaknya pada napsu makan, asupan, dan berat badan. Selain itu indeks massa tubuh (IMT), diare, ulkus dekubitus, kualitas hidup, dan biaya pengobatan biaya dievaluasi tanpa membedakan jenis ONS (padat atau cair) atau di mana intervensi akan dilakukan (komunitas, rumah sakit, atau panti jompo).

Metode penelitian menggunakan metode Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis (PRISMA), peneliti secara independen mencari dari PubMed/ MEDLINE, EMBASE, CINAHL, PsycINFO, Cochrane, China National Knowledge Infrastructure (CNKI), dan sumber literatur lainnya yang memenuhi kriteria inklusi pada Oktober 2020. Cochrane Risk of Bias Tools digunakan untuk penilaian kualitas sumber jurnal/literatur. Metode invers-variance digunakan untuk menilai komponen yang bersifat tetap (FM), sedangkan metode DerSimonian-Laird digunakan untuk menilai komponen yang bersifat acak/random (RM). Interval kepercayaan 95% (95% CI), perbedaan rata-rata (MD/mean defference) atau perbedaan rata-rata standar (SMD/ standardized mean difference) digunakan untuk menilai dalam hal ukuran dampak (ES/effect size).

Hasilnya:

1.   Sejumlah 2497 jurnal/literatur ditemukan melalui pencarian sistematis, dan 17 penelitian acak tersamar ganda/RCT (n = 1204) masuk dalam kriteria evaluasi, dengan usia rata-rata 81,9 tahun (rentang usia 74-87 tahun).

2.   Pemberian ONS dilakukan pada pagi, siang hari, dan sore hari, sedangkan waktu pemberian bervariasi antara satu sampai tiga kali sehari.

3.  Hasil meta-analisis menunjukkan bahwa secara umum ONS berpengaruh positif terhadap napsu makan secara keseluruhan (MD = 0,18; CI 95% (0,03, 0,33); p = 0,02), dan konsumsi makanan (MD = 1,43; CI 95% (0,01, 2,86); p = 0,05); tetapi tidak signifikan dalam aspek napsu makan lainnya: seperti rasa lapar, rasa kenyang, keinginan makan, dan kenikmatan makan. 

4. Selain itu, terjadi peningkatan asupan energi secara keseluruhan (SMD = 0,46; CI 95% (0,29, 0,63); p <0,001), pada asupan protein (SMD = 0,59; CI 95% (0,16, 1,02); p = 0,007), dan pada asupan lemak (MD = 3,47; 95% CI (1,98, 4,97); p <0,001), sedangkan pada asupan karbohidrat tidak ada pengaruh positif.

5.  Perbedaan signifikan juga ditemukan pada berat badan (SMD = 0,53; CI 95% (0,41, 0,65); p <0,001), dan IMT (MD = 0,53; CI 95% (0,12, 0,95); p = 0,01).

6. Penggunaan ONS dapat menurunkan ulkus dekubitus, dan angka kejadian diare. ONS yang diberikan dalam bentuk padat memiliki efek positif dalam mengurangi kondisi diare (p = 0,027) dan ulkus dekubitus (p = 0,031). ONS juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kualitas hidup (QoL), dan penurunan biaya perawatan kesehatan total sebesar 37%.

7.  Pada analisis sub-kelompok terkait dengan kepadatan densitas kalori, hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara ONS densitas kalori tinggi dan rendah kecuali untuk jumlah asupan energi secara keseluruhan.

Kesimpulannya, ONS memiliki manfaat pada perbaikan napsu makan, jumlah asupan energi, berat badan, dan IMT. Penggunaan ONS juga menurunkan ulkus dekubitus, dan angka kejadian diare serta menurunkan biaya rawat. Berdasarkan hasil penelitian ini, pemberian ONS perlu dipertimbangkan pada lansia yang mengalami anoreksia.

Silakan baca juga: Entramix, Pangan untuk keperluan medis khusus pada kondisi malnutrisi

Gambar : Ilustrasi (www.freepik.com)

Referensi:

Mengqi L, Si Z, Shuang W, Xiufen Y, Feng H. Effectiveness of oral nutritional supplements on older people with anorexia: A systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Nutrients 2021;13:835. https://doi.org/10.3390/nu1303083