Detail Article
Anemia pada Kehamilan Meningkatkan Risiko Terjadinya Spektrum Autisme
dr. Josephine Herwita Atepela
Mei 19
Share this article
7d1e74fb8062424acfc25dba3ac7fff0.jpg
Updated 16/Mar/2022 .

Kebutuhan zat besi meningkat pada masa kehamilan untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan janin. Penelitian menyebutkan bahwa defisiensi besi (DB) dan anemia defisiensi besi (ADB) pada masa kehamilan dapat mempengaruhi pertumbuhan neurologis anak, salah satunya spektrum autisme.


Penelitian kohort oleh Wiegersma, et al, (2019) meneliti hubungan anemia selama masa kehamilan terhadap kejadian gangguan neurodevelopmental yang paling umum terjadi, yaitu autism spectrum disorder (ASD), attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), dan intelectual disability (ID). Penelitian terhadap 532.232 subjek usia 6 – 29 tahun dari 299.768 ibu yang memiliki catatan medis lengkap selama masa kehamilan. Diagnosis anemia sebelum masa hamil diikutsertakan dalam penelitian karena dianggap mengindikasikan defisiensi zat besi pada awal masa kehamilan.

 

Hasil penelitian menunjukkan 31.018 (5,8%) ibu subjek penelitian terdiagnosis anemia selama hamil. Dari ibu yang anemia, sebanyak 5% terdiagnosis pada usia kehamilan < 30 minggu dan 90,9% terdiagnosis pada usia kehamilan > 30 minggu. Diagnosis anemia ditemukan lebih banyak pada wanita overweight, obesitas, usia ketika hamil > 40 tahun, riwayat kelainan psikiatri, wanita primipara, wanita dengan jarak antar kehamilan > 5 tahun, dan wanita yang dirawat di rumah sakit akibat infeksi selama hamil.

 

Anak yang lahir dari ibu terdiagnosis anemia sebelum usia kehamilan 30 minggu memiliki kecenderungan lahir prematur atau lahir kecil menurut usia kehamilan. Sementara itu, anak yang lahir dari ibu terdiagnosis anemia setelah usia kehamilan 30 minggu memiliki kecenderungan lahir postmatur atau besar menurut usia kehamilan. Anak yang lahir dengan berat badan rendah dan prematur juga dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya autisme. Penelitian menyebutkan bahwa suplementasi zat besi dapat memperpanjang usia kehamilan dan menurunkan risiko lahir dengan berat badan rendah. Risiko terjadinya gangguan neurodevelopmental meningkat pada ibu dengan anemia, yaitu pada ASD, ADHD, dan ID.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa anemia yang terdiagnosis sebelum usia kehamilan 30 minggu meningkatkan risiko terjadinya ASD, ADHD, dan ID. Oleh karena itu, penelitian ini menganjurkan dan menekankan skrining status besi dan pemenuhan kebutuhan zat besi pada wanita usia reproduksi.

 

Schmidt, et al. (2014) meneliti asupan suplemen zat besi terhadap risiko terjadinya ASD. Subjek penelitian adalah 520 orang dengan ASD dan 346 orang dengan pertumbuhan normal dengan rentang usia 24 – 60 tahun. Pada penelitian ini, hanya asupan zat besi dengan dosis ≥86 mg/hari yang menunjukkan penurunan signifikan risiko terjadinya ASD. Hal ini disebutkan perlu ditinjau dan diteliti ulang. Jika memang benar, maka perlu dilakukan penyesuaian rekomendasi kebutuhan zat besi yang saat ini berlaku.

 

Studi review oleh Zhong, et al. (2020) juga memaparkan risiko terjadinya ASD dengan konsumsi vitamin dan mineral pada masa kehamilan. Penelitian ini menyebutkan bahwa konsumsi vitamin kehamilan (prenatal vitamins) yang umumnya mengandung asam folat, zat besi, dan multivitamin dikaitkan dengan penurunan risiko terjadinya ASD. Sebuah penelitian melaporkan bahwa risiko terjadinya ASD lebih rendah sebesar 40% pada ibu yang mengonsumsi vitamin kehamilan. Studi lain yang dilibatkan dalam review ini juga melaporkan penurunan risiko sebesar 50% kejadian ASD pada ibu yang sebelumnya sudah pernah melahirkan anak dengan ASD apabila mengonsumsi vitamin kehamilan pada bulan pertama hamil.

 

Dari beberapa studi yang dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa anemia saat masa kehamilan dapat meningkatkan risiko gangguan neurodevelopmental seperti terjadinya spektrum autisme. Oleh karena itu, suplementasi zat besi dan skrining status besi sebagai upaya pencegahan anemia pada wanita hamil sangat direkomendasikan pada seluruh wanita yang hamil atau sedang mempersiapkan kehamilan.

 


Silakan baca juga: Osfit Platinum, multivitamin dan mineral untuk membantu memelihara kesehatan ibu hamil dan/atau menyusui 

Gambar: Ilustrasi (www.pexels.com)

Referensi:

1. Wiegersma A, Dalman C, Lee B, Karlsson H, Gardner R. Association of Prenatal Maternal Anemia With Neurodevelopmental Disorders. JAMA Psychiatry. 2019.

2. Schmidt R, Tancredi D, Krakowiak P, Hansen R, Ozonoff S. Maternal Intake of Supplemental Iron and Risk of Autism Spectrum Disorder. American Journal of Epidemiology. 2014;180(9):890-900.

3. Zhong C, Tessing J, Lee B, Lyall K. Maternal Dietary Factors and the Risk of Autism Spectrum Disorders: A Systematic Review of Existing Evidence. Autism Research. 2020;13(10):1634-58.


Share this article
Related Articles