Detail Article
Manfaat Penggunaan Erdosteine dalam Terapi Pasien Covid-19
dr. Esther Kristiningrum
Jan 22
Share this article
db8a5f323b2fabbb8e3007c925c315f9.jpg
Updated 22/Jan/2021 .

Hasil studi menunjukkan bahwa pasien yang mengonsumsi erdosteine setelah keluar dari rumah sakit mengalami perbaikan yang bermakna pada parameter kualitas hidup terkait kesehatan (HRQoL) dan sesak napas.


Setelah keluar dari rumah sakit, pasien Covid-19 yang memiliki penyakit berat (ditandai dengan pneumonia sedang hingga berat) dapat mengalami gejala yang terus-menerus atau berulang (meliputi sesak napas, batuk, astenia, kelelahan), gangguan fungsi paru dan kapasitas latihan fisik yang menetap, serta masalah psikologi atau psikososial, yang dapat berdampak pada fungsi harian dan HRQoL baik jangka pendek maupun jangka panjang.

 

Pada suatu studi observasi, 20 pasien dengan pneumonia terkait Covid-19 mendapat perawatan biasa plus erdosteine (300 mg dua kali sehari) selama 15 hari setelah keluar dari rumah sakit setelah prosedur standar lokal. Saat keluar dari rumah sakit (T0) dan pada hari ke-15 (T1), pasien melengkapi St George’s Respiratory Questionnaire (SGRQ), skala modified Medical Research Council (mMRC) dari sesak napas selama aktivitas harian, skala BORG untuk sesak napas selama beraktivitas, dan Visual Analogue Scale (VAS) untuk sesak napas saat istirahat.

 

Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata (SD) skor total SGRQ menurun pada T1 secara bermakna (p<0,01); 65% pasien mencapai perubahan penting secara klinis ≥4 poin. Skor domain SGRQ (gejala, aktivitas, dan dampak) serta skor VAS juga menurun secara bermakna (semua p<0,01). Rata-rata skor mMRC menurun secara bermakna (p=0,031) dan 30% pasien mencapai perubahan klinis yang penting ≥1 poin. Sedangkan skor BORG secara bermakna (p<0,01).

 

Dari hasil studi tersebut disimpulkan bahwa selama 15 hari setelah keluar dari rumah sakit, pasien mengalami perbaikan pada HRQoL dan sesak napas saat istirahat dan selama aktivitas harian. Hasil studi tersebut membuka perspektif baru untuk penggunaan erdosteine pada pasien Covid-19, kemungkinan besar karena mekanismenya sebagai antioksidan, mukoaktif, antiinflamasi, dan meningkatkan efek antibiotik, serta kemampuannya meningkatkan kadar glutathione endogen. Hal ini mungkin dapat menghambat penyebaran virus pada paru sehingga memberikan pemulihan yang lebih cepat pada pasien yang diterapi.


Simpulan:

Erdosteine merupakan mukolitik yang juga memiliki efek antioksidan, antiinflamasi, dan meningkatkan efek antibiotik. Hasil suatu studi menunjukkan bahwa pasien Covid-19 yang mengonsumsi erdosteine setelah keluar dari rumah sakit mengalami perbaikan yang bermakna pada parameter kualitas hidup terkait kesehatan (HRQoL) dan sesak napas.



Image : Ilustrasi (www.pexels.com)

Referensi:

1. Recipharm’s proprietary molecule erdosteine has been positively tested as part of COVID-19 treatment [Internet]. 2020 [cited 2021 Jan 07]. Available from: https://news.cision.com/recipharm-ab/r/recipharm-s-proprietary-molecule-erdosteine-has-been-positively-tested-as-part-of-covid-19-treatment,c3215696

2. Santus P, Tursi F, Croce G, Simone CD, Frassanito F, Gaboardi P, et al. Changes in quality of life and dyspnoea after hospitalization in COVID-19 patients discharged at home. Multidisciplinary Respiratory Medicine 2020;15:713.


Share this article
Related Articles