Detail Article
Pejuang Penyakit Paru di Tengah Pandemi COVID-19
dr. Dita Arccinirmala
Nov 19
Share this article
697c93d9cb5395fe983ee815037aa54f.jpeg
Updated 19/Nov/2020 .

Dalam rangka World COPD Day atau Hari PPOK Sedunia pada tanggal 18 November 2020, PT Kalbe Farma mengadakan webinar untuk rekan-rekan media dengan tema: “Pejuang Penyakit Paru di Tengah Pandemi COVID-19” yang dihadiri oleh dr. Budhi Antariksa, SpP (K), Ph.D, Dokter Spesialis Paru, Konsultan Asma dan PPOK RSUP Persahabatan selaku narasumber. 

Menurut data prevalensi RISKESDAS 2013, diperkirakan ada lebih dari 10 juta orang yang hidup dengan PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis) di Indonesia di mana mayoritasnya dengan riwayat merokok atau hidup di area dengan polusi udara, dengan prevalensi lebih banyak pada pria.


“Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) adalah penyakit kronis saluran napas yang ditandai dengan hambatan aliran udara khususnya udara ekspirasi dan bersifat progresif lambat di mana semakin lama akan semakin memburuk. PPOK disebabkan oleh merokok, polusi udara baik di dalam maupun di luar ruangan. Awal terjadinya penyakit ini biasanya pada usia pertengahan dan tidak hilang dengan pengobatan”, ujar dr. Budhi Antariksa, SpP (K), Ph.D.


Gejala-gejala PPOK yaitu mengalami sesak napas yang bertambah ketika beraktivitas dan/atau meningkatnya usia disertai batuk berdahak atau pernah mengalami sesak napas disertai batuk berdahak. Beberapa faktor risiko PPOK antara lain faktor genetik, jenis kelamin (pria > wanita), polusi, infeksi saluran napas berulang, merokok, dan lainnya, di mana asap rokok merupakan faktor risiko paling penting pada PPOK.


Pada kesempatan ini juga, Kalbe meluncurkan media edukasi online @sepenuhnapas yang berbasis whatsapp dan instagram pertama di Indonesia yang berfokus memberikan edukasi dan informasi seputar kesehatan pernapasan seperti Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK), Tuberkolosis (TBC), Asthma hingga COVID-19.

“Sepenuh napas merupakan komunitas edukasi awam yang dimiliki oleh Kalbe, yang bertujuan untuk menyampaikan informasi mengenai penyakit pernapasan mulai dari infomasi gejala, alur diagnosis, hingga terapi dan gaya hidup yang harus dijalani oleh seseorang ketika dinyatakan memiliki penyakit pernapasan,” ujar, Apt. Mindo Fuji Siahaan, S. Farm, Product Management PT Kalbe Farma Tbk. “Kami melihat tingkat kepedulian masyarakat masih rendah terhadap penyakit pernapasan, di mana saat ini kita berada di tengah pandemi COVID-19 yang juga merupakan salah satu penyakit pernapasan. Memanfaatkan platform instagram, kami berharap Sepenuh Napas dapat menjadi wadah edukasi bagi masyarakat dalam mengantisipasi penyakit pernapasan lebih dini, dan jika memang sudah hidup dengan penyakit pernapasan, pasien bisa menemukan pola hidup yang sesuai dalam menjaga kapasitas pernapasannya untuk berfungsi dengan optimal,” tambah Mindo.


Dalam hal ini, Kalbe terus berkomitmen dalam meningkatkan kesehatan untuk hidup yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia, salah satunya melalui kegiatan edukasi kesehatan pernapasan dalam menjalani penyesuaian kebiasan baru COVID-19 yang dapat mempengaruhi kehidupan banyak orang khususnya penyintas PPOK.


Share this article
Related Articles