Detail Article
Waspada Kasus HIV Meningkat di Indonesia
dr. Dita Arccinirmala
Mei 19
Share this article
ee8108614ca20297f7917e42f3dff2d2.jpg
Updated 23/Mei/2023 .

Pada tahun 2023, kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Indonesia meningkat. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, penularan kasus didominasi oleh ibu rumah tangga, yaitu mencapai 35%. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena pengetahuan akan pencegahan dan dampak penyakit yang rendah serta memiliki pasangan dengan perilaku seks yang berisiko.

Ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV berisiko tinggi untuk menularkan virus kepada anaknya. Penularan bisa terjadi sejak dalam kandungan, saat proses kelahiran, atau saat menyusui. Secara umum, penularan HIV melalui jalur ibu ke anak menyumbang sebesar 20%-45% dari seluruh sumber penularan HIV lainnya, seperti melalui seks, jarum suntik, dan transfusi darah yang tidak aman.


Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sistem imunitas. Infeksi virus ini mampu menurunkan kemampuan imunitas manusia dalam melawan benda–benda asing di dalam tubuh yang pada tahap terminal infeksinya dapat menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). HIV adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Orang yang dalam darahnya terdapat virus HIV dapat tampak sehat dan belum tentu membutuhkan pengobatan. Meskipun demikian, orang tersebut dapat menularkan virusnya kepada orang lain.


Penularan HIV dapat melalui:

1. Hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi HIV

2. Menggunakan jarum bersama yang terinfeksi HIV, seperti jarum suntik, alat tindik, alat tattoo

3. Dari ibu yang terinfeksi HIV pada bayinya selama kehamilan, saat melahirkan, atau saat menyusui

4. Transfusi darah atau produk darah lainnya (yang terkontaminasi virus HIV)


Sedangkan HIV tidak menular melalui:

1. Menggunakan alat makan dan minum, pakaian, dan toilet bersama orang yang terinfeksi HIV

2. Bersentuhan, berpelukan, dan berjabat tangan dengan orang yang terinfeksi HIV

3. Air liur

4. Gigitan nyamuk/serangga

5. Tinggal serumah dengan orang yang terinfeksi HIV

6. Berenang bersama orang yang terinfeksi HIV


Pencegahan penularan HIV dapat dilakukan dengan cara ABCDE:

A: Abstinence – Absen seks atau tidak melakukan hubungan seks berisiko atau yang belum menikah

B: Be faithfull – Bersikap saling setia dengan pasangan

C: Condom – Cegah penularan HIV melalui hubungan seksual dengan menggunakan kondom

D: no Drug – Dilarang menggunakan narkoba dan menghindari penggunaan jarum suntik tidak steril secara bergantian

E: Education – Pemberian edukasi dan informasi yang benar mengenai HIV, salah satunya di layanan kesehatan terdekat


Cara mengetahui seseorang terinfeksi HIV adalah dengan pemeriksaan darah/tes HIV di layanan kesehatan. Sebagai bentuk dari komitmen mengakhiri endemi HIV pada tahun 2030, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan upaya penanggulangan HIV-AIDS dengan menempuh jalur cepat 95-95-95, artinya mencapai target indikator 95% estimasi Orang Dengan HIV (ODHIV) diketahui status HIV-nya, 95% ODHIV diobati dan 95% ODHIV yang diobati mengalami supresi virus.

Penguatan strategi 95-95-95 dilakukan dengan menggencarkan promosi kesehatan, upaya pencegahan perilaku berisiko, penemuan kasus (skrining, testing, tracing) dan tata laksana kasus. Tak hanya itu, Kemenkes juga mencantumkan strategi pengendalian HIV-AIDS bagian dari Standar Pelayanan Minimum di Fasyankes.


Gambar: Ilustrasi (Sumber: jcomp - Freepik)

Referensi:

1. Kementerian Kesehatan. Kasus HIV dan Sifilis Meningkat, Penularan Didominasi Ibu Rumah Tangga [Internet]. 2023 May 09 [cited 2023 May 16]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230508/5742944/kasus-hiv-dan-sifilis-meningkat-penularan-didominasi-ibu-rumah-tangga/

2. Kementerian Kesehatan. Panduan perawatan orang dengan HIV AIDS untuk keluarga dan masyarakat [Internet]. 2017 [cited 2023 May 16]. Available from: https://siha.kemkes.go.id/portal/files_upload/Pedoman_PBR.pdf

3. Kementerian Kesehatan. Ayo cari tahu apa itu HIV [Internet]. 2022 Jul 22 [cited 2023 May 16]. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/754/ayo-cari-tahu-apa-itu-hiv

4. Kementerian Kesehatan. Infodatin [Internet]. 2019 [cited 2023 May 16]. Available from: https://www.kemkes.go.id/downloads/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin%202020%20HIV.pdf

5. Kementerian Kesehatan. Cegah HIV-AIDS, Kemenkes perluas akses pencegahan pada perempuan, anak dan remaja [Internet]. 2022 Nov 29 [cited 2023 May 16]. Available from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20221129/5041895/cegah-hiv-aids-kemenkes-perluas-akses-pencegahan-pada-perempuan-anak-dan-remaja/

Share this article
Related Articles
Dampak Suplementasi Protein Soy Terhadap Massa Otot, Antioksidan, dan Status Oksidatif saat Berolahraga
dr. Dedyanto Henky Saputra, M. Gizi | 27 Sep 2023
Manfaat Suplementasi Kalsium pada Usia Muda untuk Mencegah Osteoporosis
dr. Esther Kristiningrum | 20 Sep 2023
Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2023: Melibatkan Pasien Untuk Keselamatan Pasien
dr. Vivian Keung | 17 Sep 2023
Transfusi Darah, Ini Manfaatnya Bagi Resipien dan Pendonornya
dr. Vivian Keung | 15 Sep 2023
Polusi Udara dapat Memicu Defisiensi Vitamin D
dr. Esther Kristiningrum | 14 Sep 2023
Manfaat Olahraga dan Kesehatan Tubuh
dr. Vivian Keung | 08 Sep 2023
Partikel Udara PM2.5 dan Efeknya bagi Kesehatan
dr. Dita Arccinirmala | 24 Agt 2023
Terjadinya Polusi Udara Berkaitan dengan Kejadian Penyakit Respirasi yang Tinggi
dr. Dita Arccinirmala | 08 Jun 2023
Manfaat Hidup Sehat dan Tipsnya
dr. Dita Arccinirmala | 14 Apr 2023
Efek Proteksi "Bee Pollen" pada Cidera Ginjal Akut (AKI), Proteinuria, dan Kristaluria pada Tikus yang Disebabkan Konsumsi Etilen Glikol
dr. Kupiya | 24 Okt 2022