Detail Article
Vaksin Kombinasi Tetravalent sebagai Pencegahan Penyakit Difteri Pertusis Tetanus dan Polio: 20 Tahun Pengalaman Sebagai Vaksin Booster Untuk Anak-anak Saat Mulai Sekolah
dr. Listya
Mar 27
Share this article
c8140cb36ebfc1c3a1f4ab1ed838e9e2.jpg
Updated 28/Mar/2023 .

Seiring dengan bertambahnya usia anak, kekebalan tubuh yang terbentuk setelah pemberian vaksinasi saat bayi, akan semakin lama semakin menurun. Hal ini menunjukkan pentingnya peranan vaksinasi booster untuk dapat mempertahankan proteksi terhadap penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin. Pemberian vaksinasi booster pada saat akan mulai bersekolah dapat mempertahankan perlindungan terhadap anak yang kekebalannya mulai menurun.

Sekolah adalah tempat yang berisiko sebagai sumber penyebaran penyakit karena sekelompok anak saling kontak erat satu dengan yang lainnya dalam 1 ruangan.

Pemberian vaksinasi booster pada saat anak mulai bersekolah akan memberikan perlindungan terhadap penyakit-penyakit Difteri, Pertusis, dan Polio, yang belakangan ini kasusnya melonjak. Adanya disrupsi fasilitas pelayanan Kesehatan selama masa pandemi COVID-19 mengakibatkan penurunan cakupan imunisasi di Indonesia. Kekebalan yang semakin menurun setelah vaksinasi di masa bayi juga berkontribusi pada kondisi saat ini di mana ditemukan kasus-kasus difteri, pertussis, dan polio di beberapa daerah di Indonesia.

Vaksinasi anak sekolah juga akan membantu menurunkan penyebaran penyakit ke adiknya yang usianya lebih muda dan lebih rentan tertular penyakit.


Evaluasi pengamatan post-marketing vaksin kombinasi Difteri Pertusis Tetanus Polio membuktikan efektivitas dan keamanan vaksin tersebut sebagai pilihan vaksin booster untuk anak – anak saat mulai sekolah, khususnya dalam memberikan perlindungan terhadap penyakit Difteri yang saat ini semakin banyak kasusnya, bahkan di beberapa daerah dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) karena kasusnya yang meningkat pada anak-anak usia sekolah. Kondisi ini juga berakibat meningkatnya resiko penularan melalui kontak dengan anak-anak/ bayi yang lebih muda dan masih rentan di keluarga dalam 1 rumah.


Mengingat pentingnya perlindungan terhadap penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus (DPT), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah merekomendasikan vaksinasi booster (dosis penguat) di usia 5-7 tahun, untuk anak-anak yang memasuki usia sekolah. Penambahan Polio di dalam vaksin kombinasi tetravalent adalah penting sebagai bagian dari program Eradikasi Polio secara global dan menjamin proteksi jangka panjang terhadap penyakit Polio serta kelumpuhan yang disebabkan virus polio. 


Vaksin kombinasi tetravalen yang mengandung 4 antigen terhadap difteri, pertussis, tetanus, dan polio, terbukti aman dan memudahkan dalam melengkapi imunisasi sesuai dengan jadwal imunisasi anak yang dikeluarkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)


Gambar: Ilustrasi (Sumber: Freepik)

Referensi:

  1. Huoi C, Vargas-Zambrano J, Macina D, Vidor E. A combined DTaP-IPV vaccine (Tetraxim®/Tetravac®) used as school-entry booster: a review of more than 20 years of clinical and post-marketing experience. EXPERT REVIEW OF VACCINE 2022;21(9):1215–31. https://doi.org/10.1080/14760584.2022.2084076
  2. WHO. Immunization and vaccine-preventable diseases [Internet]. [cited 2022 May 4]. Available from: https://www.who.int/data/gho/data/themes/immunization
  3. Public Health Medicine Communicable Disease Group. Management of infectious disease in schools [Internet]. 2014 [cited 2018 Jul 16]. Available from: https://www.healthpromotion.ie/hp-files/docs/HPM00406.pdf.
  4. Campbell H, Amirthalingam G, Andrews N, Fry NK, George RC, Harrison TG, et al. Accelerating control of pertussis in England and Wales. Emerg Infect Dis. 2012;18(1):38-47.
  5.  Ferrera et al. Human Vaccin Immunother, 2012;8(3)
  6. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jadwal imunisasi IDAI 2020 [Internet]. 2020. Available from: https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020
Share this article
Related Articles