Detail Article
Suplementasi Vitamin D3 Menurunkan Kekakuan Arteri
dr. Esther Kristiningrum
Mar 03
Share this article
6887c94a170d6ba1c6a8ceca26027ece.jpg
Updated 10/Mar/2023 .

Kekakuan arteri dikaitkan dengan onset penuaan vaskular dan dapat dipertimbangkan sebagai faktor yang berkontribusi pada perkembangan penyakit kardiovaskular dan mungkin dapat dipengaruhi oleh makanan. Inflamasi dan stres oksidatif merupakan kemungkinan mekanisme dari kekakuan arteri. Kedua mekanisme tersebut mampu menginduksi perubahan endotel dan struktur dinding arteri melalui proses seperti proliferasi sel otot, depoisi kolagen, dan fragmentasi elastin.


Suatu kajian sistematik dan meta-analisis sebelumnya telah menunjukkan bahwa koreksi defisiensi vitamin D dengan suplementasi vitamin D dapat memperbaiki kekakuan arteri, khususnya dengan dosis harian ≥2000 IU.

 

Suatu penelitian network meta-analysis juga telah dilakukan untuk menilai efek suplemen vitamin terhadap kekakuan arteri yang ditentukan dengan pulse wave velocity (PWv) pada populasi dewasa. PWv merupakan metode standar emas untuk penilaian kekakuan arteri noninvasif dan merupakan indikator permukaan yang bermanfaat untuk menentukan risiko kardiovaskular dan menargetkan kerusakan organ potensial. Data dicari dari database PubMed, Embase, Cochrane Library, dan Web of Science untuk penelitian acak terkontrol hingga 30 Sept 2021.

 

Total 22 studi dengan total 1.318 partisipan dalam kelompok intervensi dan 1.115 partisipan dalam kelompok plasebo. Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis suplemen vitamin yang berbeda tidak menunjukkan efek yang bermakna statistik pada kekakuan arteri, namun jika suplementasi oral diberikan lebih dari 12 minggu, vitamin D3 menunjukkan penurunan kekakuan arteri yang bermakna dibandingkan plasebo dan vitamin D2.

 

Kesimpulan:

Suplementasi vitamin D3 oral selama lebih dari 12 minggu efektif dalam menurunkan kekakuan arteri dan dapat dipertimbangkan sebagai pendekatan yang bermanfaat untuk memperbaiki kesehatan vaskular pada pasien dengan risiko tinggi penyakit kardiovaskular.

 


Gambar: Ilustrasi (Sumber: Nataliya Vaitkevich dari Pexels)

Referensi:

  1. Zas-Lara A, Cavero-Redondo I, Martínez-Vizcaíno V,  Martínez-Ortega IA, Pacheco BN, Pascual-Morena C. The comparative effects of different types of oral vitamin supplements on arterial stiffness: A network meta-analysis. Nutrients 2022;14(5):1009.
  2. Chen N, Hsu C, Mao PC, Dreyer G, Wu F, Chen C. The effects of correction of vitamin D deficiency on arterial stiffness: A systematic review and updated meta-analysis of randomized controlled trials. J Steroid Biochem Mol Biol.2020;198:105561


Share this article
Related Articles
Efektivitas Valoctocogene Roxaparvovec untuk Hemofilia A Berat, Ini Studinya
dr. Hastarita Lawrenti | 19 Apr 2023
Antikoagulasi dengan Dosis Terapeutik Tidak Menunjukkan Pengurangan Risiko Gabungan yang Signifikan untuk Pasien COVID-19 yang Tidak Kritis dan Dirawat di Rumah Sakit
dr. Pratidina Paramita | 19 Apr 2023
Pemberian Besi Sukrosa Injeksi Dosis Tinggi vs Dosis Rendah pada Pasien Hemodialisis, Ini Perbedaannya
dr. Laurencia Ardi | 01 Feb 2023
Tablet Salut Selaput Deferasirox pada Fungsi Ginjal, Apakah Ada Efeknya?
dr. Hastarita Lawrenti | 27 Jan 2023
Deferasirox vs Deferiprone pada Pasien Anak dengan Gangguan Hemoglobin
dr. Hastarita Lawrenti | 08 Sep 2022
Pemberian Erythropoietin Pre-operatif dapat Menurunkan Insiden Cardiac Surgery-Associated Acute Kidney
dr. Laurencia Ardi | 15 Agt 2022
Anak dengan Thalasemia Beta Memiliki Kadar Vitamin D yang Rendah, Ini Studinya
dr. Esther Kristiningrum | 29 Mar 2022
Manfaat Erythropoietin untuk Pasien dengan Anemia Maligna terkait Kanker
dr. Laurencia Ardi | 25 Mar 2022
Pemberian Enoxaparin dalam Mencegah VTE pada Pasien Perdarahan Intraserebral, Profilaksis Onset Cepat atau Lambat?
dr. Martinova Sari Panggabean | 15 Mar 2022
Deferasirox 2 Kali Sehari, Bagaimana Efektivitas dan Keamanannya?
dr. Hastarita Lawrenti | 10 Jan 2022