Detail Article
Suplementasi Sinbiotik Signifikan Menurunkan Tekanan Darah Sistolik
dr. Josephine Herwita
Des 16
Share this article
3778dd216da42f2f2eba7cb33643f288.jpg
Updated 16/Des/2022 .

Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah ≥140/90 mmHg. Hingga saat ini, hipertensi masih menjadi tantangan bagi sektor kesehatan publik di seluruh dunia. Hadi, dkk. (2021) melakukan studi meta-analisis dan disimpulkan bahwa suplementasi sinbiotik strain bakteri Lactobacillus dan Bifidobacterium dengan dosis berkisar antara 107 hingga 1010 dan prebiotik larch gum, inulin, atau fructooligosaccharide (FOS) dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik.

Kondisi hipertensi disebutkan menyumbang 7,5 juta kematian per tahun, yaitu sekitar 12,8% dari seluruh kematian. Selain berkaitan dengan angka kematian, hipertensi juga berhubungan dengan penyakit kardiovaskular, stroke, dan penyakit ginjal kronis. Bukti-bukti bermunculan terkait potensi peranan mikrobiota usus dalam regulasi homeostasis tekanan darah. Hal ini didasari oleh komposisi mikrobiota dan ketidakseimbangan mikrobiota yang sangat mungkin merupakan salah satu mekanisme terjadinya hipertensi. Oleh karena itu, microbiome-targeted interventions mulai digalakkan dengan pemberian probiotik, prebiotik, dan sinbiotik.


Hadi, dkk. (2021) melakukan studi meta-analisis terhadap 11 studi (n=852) randomized controlled trial (RCT) untuk menilai efektivitas sinbiotik pada penurunan tekanan darah. Studi yang dimasukkan adalah studi RCT yang melibatkan pasien dewasa (≥18 tahun) dan menilai manfaat suplementasi sinbiotik terhadap tekanan darah sistolik (SBP) ataupun diastolik (DBP). Studi dieksklusi apabila melibatkan partisipan dengan kondisi kritis dan jika sinbiotik diberikan bersamaan dengan zat aktif lain. Berdasarkan studi yang terlibat, didapatkan durasi pemberian sinbiotik berkisar antara 6 hingga 24 minggu dengan kondisi kesehatan DM tipe-2, sindrom metabolik, perlemakan hati non-alkohol, obesitas atau overweight, hipotiroidisme, polycystic ovarian syndrome (PCOS), pasien DM tipe-2 dengan penyakit jantung koroner, dan pasien sehat. Sediaan sinbiotik yang digunakan beragam, yaitu berupa kapsul atau bersama dengan roti, yogurt, diet mousse, minuman, dan makanan. Strain bakteri yang digunakan adalah berbagai strain Lactobacillus dan Bifidobacterium dengan dosis berkisar antara 107 hingga 1010. Prebiotik yang digunakan di antaranya larch gum, inulin, atau fructooligosaccharide (FOS).


Hasil studi menunjukkan bahwa intervensi sinbiotik signifikan memperbaiki SBP (MD: -3,02 mmHg; 95% CI: -4,84, -1,21; p=0,001). Namun, pemberian sinbiotik tidak menurunkan DBP (MD: -0,57 mmHg; 95% CI: -1,78, 0,64; I2= 50%). Analisis subkelompok menunjukkan bahwa manfaat sinbiotik dalam menurunkan SBP lebih baik ketika durasi pemberian ≥12 minggu dibanding <12 minggu. Penurunan SBP juga lebih baik pada pemberian sinbiotik dalam bentuk suplemen dibanding sebagai campuran dalam makanan. Tidak terdapat manfaat signifikan pada pemberian sinbiotik dalam bentuk makanan. Hal ini mungkin disebabkan karena tingginya variabilitas jumlah probiotik yang masih hidup dalam sediaan sinbiotik dalam bentuk makanan yang dipengaruhi pada proses produksi dan penyimpanan makanan.


Penurunan SBP juga signifikan lebih baik pada indeks massa tubuh (IMT) <30 kg/m2 dan usia <50 tahun. Manfaat penurunan SBP yang lebih baik pada usia <50 tahun belum diketahui penyebabnya. Namun, mungkin hal ini terkait dengan kekakuan vaskular terkait usia dan perlunya dosis sinbiotik yang lebih besar untuk mempengaruhi elastisitas vaskular pada usia di atas 50 tahun. Serupa dengan hal ini, manfaat yang lebih besar pada partisipan dengan IMT <30 kg/m2 kemungkinan adanya disfungsi jaringan adiposa yang memburuk seiring bertambahnya IMT. Oleh karena itu, dosis sinbiotik yang lebih besar atau durasi suplementasi yang lebih panjang mungkin diperlukan untuk memperbaiki tekanan darah pada populasi obesitas.

  

Mekanisme pasti mengapa sinbiotik bermanfaat pada penurunan tekanan darah masih belum jelas. Namun, studi menyebutkan bahwa probiotik mungkin memiliki properti penghambat ACE melalui produksi peptida bioaktif antihipertensi pada proses fermentasi. Selain itu, prebiotik dan probiotik juga mungkin memiliki efek antihipertensi melalui peningkatan produksi asam lemak rantai pendek. Studi lain menyebutkan probiotik bermanfaat dalam hipertensi melalui modulasi aktivitas sistem saraf simpatik, endothelial-derivied Nitric Oxide (NO), dan jaras inflamasi.

Berdasarkan studi ini, disimpulkan bahwa suplementasi sinbiotik strain bakteri Lactobacillus dan Bifidobacterium dengan dosis berkisar antara 107 hingga 1010 dan prebiotik larch gum, inulin, atau fructooligosaccharide (FOS) dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik, terutama pada durasi suplementasi

≥12 minggu, usia <50 tahun, dan status IMT <30 kg/m2.

 

 

 Gambar: Ilustrasi (Sumber: Pressfoto - Freepik)

Referensi:

Hadi A, Pourmasoumi M, Kazemi M, Najafgholizadeh A, Marx W. Efficacy of synbiotic interventions on blood pressure: A systematic review and meta-analysis of clinical trials. Critical Reviews in Food Science and Nutrition 2021;62(20):5582–91. DOI: https://doi.org/10.1080/10408398.2021.1888278


Share this article
Related Articles