Detail Article

Prevalensi dan Pengaruh Klinis Infeksi COVID-19 Tanpa Gejala pada Pasien Kanker

dr. Hastarita Lawrenti
Feb 04
Share this article
142ea2b7926bcc7d46a4a3786c7514ea.jpg
Updated 04/Feb/2021 .

Pandemi COVID-19 tampak berisiko terutama pada pasien lanjut usia tetapi subgrup pasien lain juga berisiko mengalami penyakit kritis dan kematian, termasuk pasien dengan kanker. Data pendahuluan dari peneliti Cina menunjukkan bahwa pasien kanker yang terkena COVID-19 lima kali lebih berisiko untuk pemasangan ventilator, rawat inap di ICU, dan terjadinya kematian dibandingkan pasien tanpa kanker. 


Walaupun perjalanan klinis COVID-19 simtomatik telah dijumpai pada pasien dengan kanker, masih belum terdapat informasi mengenai prevalensi dan kemungkinan pengaruh klinis infeksi COVID-19 tanpa gejala pada pasien kanker yang mendapat terapi anti-kanker selama pandemi.

 

Suatu studi dilakukan oleh peneliti di Italia yang memasukkan 560 pasien kanker dan menjalani terapi anti-kanker. Pasien dilakukan evaluasi dan pemeriksaan SARS-CoV-2. Pemeriksaan yang dilakukan adalah rapid serological immunoassay IgG/IgM anti-SARS-CoV-2 dan RT-PCR untuk identifikasi pembawa SARS-CoV-2 tanpa gejala. Jika hasilnya positif, pasien dikategorikan memiliki infeksi COVID-19 tanpa gejala.

 

Hasil dari studi ini yaitu:

  • Dari 560 pasien, sejumlah 172 pasien (31%) memiliki antibodi IgM/IgG anti-SARS-CoV-2 positif terlepas dari jenis kanker, stadium, dan terapi.
  • Pasien dengan rapid serologi positif kemudian dilakukan RT-PCR dan sejumlah 38% dari pasien mengalami infeksi COVID-19 tanpa gejala. Sebagian besar pasien melaporkan gejala yang ringan. Terapi anti-kanker kemudian ditunda pada pasien infeksi COVID-19.
  • Median usia pasien dengan infeksi COVID-19 tanpa gejala adalah 65 tahun dan sebagian besar pasien mendapat kemoterapi atau terapi target.
  • Di antara 97 pasien dengan hasil rapid serologi positif/RT-PCR negatif yang melanjutkan terapi anti-kanker, hanya 1 pasien yang mengalami gejala ringan infeksi COVID-19.

 

Kesimpulan dari studi ini adalah infeksi COVID-19 tanpa gejala dapat dijumpai pada pasien kanker yang mendapat terapi aktif sehingga pemeriksaan rapid serologi dan RT-PCR dapat digunakan sebagai identifikasi.


Image : Ilustrasi (www.freepik.com)

Referensi:

1. Zambelli A, Chiudinelli L, Fotia V, Negrini G, Bosetti T, Callegaro A, et al. Prevalence and clinical impact of SARS-CoV-2 silent carriers among actively treated patients with cancer during the COVID-19 pandemic. The Oncologist 2020;25:1-7.

2. Liang W, Guan W, Chen R, Wang W, Li J, Xu K, et al. Cancer patients in SARS-CoV-2 infection: A nationwide analysis in China. Lancet Oncol. 2020 doi: 10.1016/S1470-2045(20)30096-6.


Share this article
Related Articles
Related Products
39ec295fc00d24c1049ec2107ed6ca04.jpg
f155f1ba9818dfa0d16e14122149e81c.jpg
900c2356dee3ff4aee51683fee4f262e.jpg
0de7d1654d05205ded5939d483629b5d.jpg
aabbdb7f64b9141e089716c2d5da8874.png
e43820b01d723f734ded2d760faf1542.jpeg
0d5d162fa2b93e7bdc58203d9383226f.jpg
a8a81ad63171e8889ddbe0ad5d5f2814.jpg
b5a186031e897ac1aa6cb9eb2f46d7d8.jpg
590faecd8786a474f59b61107c49058d.jpg