Admin Kalbe Medical posted on August 05, 2016 13:23

VITADION
Komposisi:
Setiap mL larutan mengandung phytomenadione 2 mg.
Bentuk Sediaan:
Cairan injeksi dalam ampul 1 mL.
Farmakologi:
Phytomenadione (vitamin K1) diperlukan untuk pembentukan faktor pembekuan darah di hati seperti faktor II (prothrombin), VII (proconvertin), IX (plasma thromboplastin component), dan X (faktor Stuart). Phytomenadione (vitamin K1) berperan sebagai koenzim pada karboksilasi rantai samping yang mengandung glutamic acid. Senyawa gamma-carboxy-glutamyl yang dihasilkan mengubah prekursor menjadi faktor koagulasi aktif yang kemudian disekresikan oleh hati ke dalam darah.
Indikasi:
Untuk pencegahan dan pengobatan perdarahan pada bayi baru lahir.
Dosis dan Cara Pemberian:
• Untuk pencegahan perdarahan pada bayi baru lahir:
0,5 – 1 mg Phytomenadione (vitamin K1) secara intramuskuler, 1 - 6 jam setelah bayi lahir.
• Untuk pengobatan perdarahan pada bayi baru lahir:
1 mg Phytomenadione (vitamin K1) secara intramuskuler atau subkutan.
Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap Phytomenadione (vitamin K1).
Peringatan dan Perhatian:
• Efek koagulasi Phytomenadione (vitamin K1) terjadi setelah 1 - 2 jam pemberian obat.
• Pemberian Phytomenadione (vitamin K1) tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan.
• Phytomenadione (vitamin K1) sensitif terhadap cahaya, sehingga penyimpanannya harus terlindung dari cahaya.
• Hindari penggunaan melalui suntikan intravena.
Interaksi Obat:
Phytomenadione merupakan antagonis terhadap derivat coumarin dan indandione. Karena itu, pasien-pasien yang diterapi dengan obat-obat ini tidak boleh diberikan terapi Phytomenadione (vitamin K1), kecuali pada pasien-pasien dengan hipoprotrombinemia berat.Phytomenadione (vitamin K1) tidak menghambat efek antikoagulan dari heparin.
Efek Samping:
• Hiperbilirubinemia pernah dilaporkan terjadi pada bayi baru lahir bila Phytomenadione (vitamin K1) yang diberikan melebihi dosis yang direkomendasikan.
• Sianosis, kolaps pembuluh darah perifer, nyeri seperti kram, flushing pada wajah, pusing, hiperhidrosis, syok, reaksi hipersensitivitas, termasuk reaksi anafilaktik dan kematian pernah dilaporkan setelah pemberian intravena; oleh sebab itu, pemberian intravena sebaiknya dihindari.
• Telah dilaporkan (namun jarang) anemia hemolitikum dan hemoglobinuria setelah pemberian Phytomenadione (vitamin K1) dalam dosis besar (10-20 mg) pada neonatus, terutama neonatus prematur.
• Iritasi lokal, seperti rasa sakit, bengkak, dan perih, dapat terjadi pada daerah penyuntikan, namun jarang terjadi.
Penyimpanan:
Simpan pada suhu di bawah 30ºC dan lindungi dari paparan cahaya matahari.
Frequently Asked Questions
___________________________________________________________________________________________________________________________
FARMAKOLOGI
Bagaimana mekanisme kerja dari VITADION?
Jawab:
Phytomenadione (vitamin K1) berperan dalam proses pembekuan darah sebagai koenzim pada karboksilasi rantai samping yang mengandung glutamic acid dalam prekursor hati yang tidak aktif dari faktor II, VII, IX, dan X. Vitamin K juga berperan dalam konversi protrombin menjadi trombin.
___________________________________________________________________________________________________________________________
INDIKASI/KEGUNAAN
___________________________________________________________________________________________________________________________
CARA PEMBERIAN/PENGGUNAAN
Cara penyuntikan VITADION intramuskuler:
- Daerah suntikan dibersihkan dengan kasa atau bulatan kapas yang telah direndam dalam larutan antiseptik dan biarkan mengering. Paha kiri bayi bagian anterolateral lebih dipilih karena risiko terinjeksi secara intravena atau mengenai tulang femur dan mencederai saraf skiatikus relatif kecil.
- Vitamin K1 dimasukkan ke dalam spuit 1 mL steril sekali pakai.
- Bila memungkinkan bagian otot yang akan disuntik dipegang dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk.
- Jarum spuit yang berisi vitamin K1 disuntikkan secara tegak lurus pada paha bayi, tarik tuas (plunger) spuit perlahan untuk meyakinkan bahwa ujung jarum tidak menusuk dalam vena.
- Bila ada darah di dalam spuit, maka jarum dicabut tanpa menyuntikkan obat, dan diganti dengan jarum steril yang baru, lalu dipilih tempat penyuntikkan yang lain, dan prosedur di atas diulang lagi.
- Bila tidak ada darah di dalam spuit, obat disuntikkan intramuskuler dosis tunggal dengan tekanan kuat dalam waktu 3-6 detik, paling lambat 2 jam setelah lahir.
- Bila telah selesai, jarum ditarik dengan sekali gerakan halus dan ditekan dengan bola kasa steril kering.
- Tempat penyuntikan dicatat untuk memudahkan identifikasi.
Vitadion diberikannya secara IM?
Jawab:
Karena sesuai dengan yang direkomendasikan bahwa untuk pencegahan perdarahan bayi baru lahir, vitamin K1 diberikan secara IM. Vitadion pun juga diberikan secara IM. Sedangkan untuk pengobatan perdarahan pada bayi baru lahir, Vitadion dapat diberikan secara IM atau subkutan.
Berapa dosis maksimal VITADION?
Jawab:
Untuk bayi baru lahir, dosis maksimal VITADION 1 mg.
Kalau vitamin K3 bisa diberikan IV ya?
Jawab:
Vitamin K3 memang bisa diberikan secara IV tetapi tidak dianjurkan untuk bayi baru lahir karena adanya laporan kejadian anemia hemolitik.
Kalau dosisnya hanya sampai 1 mg vitamin K1, mengapa Vitadion sediaannya 2 mg/ampul ya?
Jawab:
Sediaan Vitadion sesuai dengan sediaan originator yang sudah ada sebelumnya yaitu 2 mg vitamin K1/ampul. Namun selain itu, sebenarnya untuk pengobatan PDVK pada bayi bisa diberikan dosis 1-2 mg/hari, dan juga ada rekomendasi lain mengenai dosis vitamin K1 untuk pencegahan PDVK pada bayi yaitu 2 mg IM dosis tunggal diikuti dengan dosis oral 20 mcg/hari pada hari ke-7 hingga minggu ke-14. Mungkin itu merupakan alasan mengapa produk vitamin K1 originator untuk bayi baru lahir awalnya mengandung 2 mg vitamin K1/ampul.
___________________________________________________________________________________________________________________________
PASIEN KHUSUS/PERHATIAN
Mengapa VITADION tidak dianjurkan diberikan secara injeksi intravena?
Jawab:
VITADION tidak dianjurkan diberikan secara intravena karena pernah dilaporkan kejadian sianosis, kolaps pembuluh darah perifer, nyeri seperti kram, flushing pada wajah, pusing, hiperhidrosis, syok, reaksi hipersensitivitas, termasuk reaksi anafilaktik dan kematian setelah pemberian intravena.
___________________________________________________________________________________________________________________________
INTERAKSI OBAT
Bagaimana interaksi obat dari VITADION?
Jawab:
Phytomenadione merupakan antagonis terhadap derivat coumarin dan indandione. Karena itu, pasien-pasien yang diterapi dengan obat-obat ini tidak boleh diberikan terapi phytonadione, kecuali pada pasien-pasien dengan hipoprotrombinemia berat.
Namun phytomenadione tidak menghambat efek antikoagulan dari heparin.
___________________________________________________________________________________________________________________________
EFEK SAMPING
Apa saja efek samping VITADION yang sering dilaporkan?
Jawab:
Efek samping umumnya jarang, misalnya iritasi lokal pada daerah penyuntikan.
___________________________________________________________________________________________________________________________
PENYIMPANAN