Detail Article
Ini Manfaat Calcitriol Pada Penderita Kanker Payudara Dengan Terapi Hormonal
Esther Kristiningrum
Okt 02
Share this article
img-Kapsul-terbuka-TWC-(1).jpg
Updated 23/Agt/2022 .

Kehilangan tulang yang diinduksi oleh terapi kanker (CTIBL) merupakan efek samping jangka panjang dari terapi kanker payudara; hingga 80% penderita kanker payudara yang bertahan hidup (survival) mengalami osteoporosis atau osteopenia, di mana terjadi penurunan densitas mineral tulang (BMD) yang meningkatkan risiko fraktur/patah tulang. Penyebab utama CTIBL pada survivalkanker payudara adalah hipogonadisme, yang dapat diakibatkan karena terapi hormon atau kemoterapi (dengan menginduksi menopause dini).

Wanita pasca-menopause tanpa kanker payudara kehilangan rata-rata 1% BMD mereka setiap tahun, sementara survival kanker payudara pasca-menopause dengan penghambat aromatase kehilangan antara 2-8% BMD mereka, dan survival pra-menopause kehilangan sekitar 2% dari BMD mereka setiap tahun. Kehilangan BMD ini dapat meningkatkan risiko fraktur, 2-5 kali lebih besar pada survival kanker payudara dibanding yang tanpa kanker.


Calcitriol, bentuk aktif vitamin D secara metabolik, efektif mencegah kehilangan tulang dan frakturCalcitriol dan latihan fisik, khususnya latihan beban dan latihan ketahanan, dapat memperbaiki metabolisme tulang, dan meningkatkan BMD pada pasien osteoporosis

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa terapi calcitriol dengan dosis 45 mcg setiap minggu ditoleransi dengan baik dan analisis menunjukkan bahwa kombinasi calcitriol dan latihan bebas efektif memperbaiki metabolisme tulang dan menurunkan CTIBL. 


Dalam studi berikut ini, ditentukan kemungkinan dan tolerabilitas dari calcitriol dosis tinggi setiap minggu dan untuk menentukan efek intervensi terhadap petanda biologi metabolisme tulang pada survival kanker payudara yang mendapat terapi hormonal. Studi ini dilakukan pada 41 pasien dengan label terbuka dan secara acak mendapat calcitriol 45 mcg/minggu, latihan fisik individu dengan jalan progresif dan latihan ketahanan, keduanya, atau multivitamin harian (sebagai kontrol) selama 12 minggu.


Hasilnya menunjukkan bahwa di antara yang menjalani latihan fisik, 100% terikat pada pelatihan aerobik yang ditentukan dan 44,4% terikat pada pelatihan ketahanan yang ditentukan. Calcitriol secara bermakna memperbaiki pembentukan tulang (Cohen’s d: 0,64; p<0,01), dan menyebabkan peningkatan yang tidak bermakna pada remodelling tulang (Cohen’s d= 0,21; p=31). Latihan fisik gagal memperbaiki betanda biologi tulang.


Dari hasil studi disimpulkan bahwa calcitriol dan latihan fisik menunjukkan dapat dilakukan dan ditoleransi dengan baik. Calcitriol secara bermakna memperbaiki pembentukan tulang, yang menyebabkan peningkatan metabolisme tulang pada survivor kanker payudara yang mendapat terapi hormonal. Kepatuhan dengan intervensi latihan fisik suboptimal, yang dapat menyebabkan kurangnya efek latihan fisik terhadap metabolisme tulang.

 

Image: Ilustrasi

Referensi:

1. Peppone LJ, Ling M, Huston AJ, Reid ME, Janelsins MC, Puzas JE et al. The effects of high-dose calcitriol and individualized exercise on bone metabolism in breast cancer survivals on hormonal therapy: a phase II feasibility trial. Support Care Cancer. 2018 Feb 22. doi: 10.1007/s00520-018-4094-4. [Epub ahead of print]

2. Peppone LJ, Rosier RN, Mustian KM, Ling MN, Huston A, Palesh O et al. A randomized trial of weekly high-dose calcitriol and weight-bearing exercise for cancer treatment–induced bone loss (CTIBL) and bone metabolism in ER+ breast cancer (BC) patients. J Clin Oncol.2010;28(15):9100.

 

Share this article
Related Articles