Detail Article
Injeksi Phosphatidylcholine dan Deoxycholate Bermanfaat Untuk Pengurangan Lemak Subkutan
dr. Angeline Fanardy
Sep 17
Share this article
img-Injeksi1.jpg
Updated 22/Mei/2020 .

Liposuction atau sedot lemak merupakan metode untuk menghilangkan lemak subkutan yang pertama kali dikembangkan sejak lebih dari 35 tahun lalu dan merupakan prosedur yang banyak dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 2011. Namun, operasi sedot lemak ini membutuhkan anestesi umum dan memiliki potensi terjadinya komplikasi yang serius. 

Liposuction atau sedot lemak merupakan metode untuk menghilangkan lemak subkutan yang pertama kali dikembangkan sejak lebih dari 35 tahun lalu dan merupakan prosedur yang banyak dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 2011. Namun, operasi sedot lemak ini membutuhkan anestesi umum dan memiliki potensi terjadinya komplikasi yang serius. Walaupun lebih tidak invasif, terapi non-operasi untuk menghilangan lemak subkutan saat ini mengalami peningkatan peminat. Injeksi subkutan phosphatidylcholine (PC) yang dilarutkan kedalam deoxycholate (DC) dapat membantu menghilangkan lemak tubuh

 

Sebuah studi dengan intervensi Injeksi PC subkutan dapat mengeliminasi lemak yang tidak diinginkan. Penelitian secara label terbuka yang melibatkan 13 wanita dengan indeks massa tubuh 30 kg/m2 dan lemak subkutan perut bawah yang cocok untuk dilakukan small-volume liposuction. Pasien dilakukan terapi antara 2-4 kali PC-DC (dengan jarak 8 minggu), 1 sisi dibawah umbilicus diinjeksikan PC-DC dan sisi lainnya tidak diinjeksikan apa-apa. Setiap milimeter dari formula terapi mengandung 50 mg PC, 42 mg DC dan 8 mg benzyl alcohol yang ditambahkan sebagai pengawet. 

 

Biopsi jaringan lemak diambil saat baseline, 1 minggu setelah terapi pertama, 8 minggu setelah terapi terakhir. Biopsi dilakukan dengan anestesi menggunakan lidocaine 1% dan jaringan lemak di aspirasi menggunakan syringe 10 ml dan jarum 14G. Jaringan sampel diirigasi menggunakan larutan salin dan dibekukan menggunakan liquid nitrogen, sampel ke-2 diletakkan kedalam formalin untuk analisis histologis. 

 

Parameter keberhasilan utama adalah perubahan ketebalan jaringan lemak pada baseline dan 8 minggu setelah terapi akhir. Diperoleh hasil bahwa terjadi penurunan ketebalan lemak yang bermakna pada tempat yang menggunakan PC-DC. Jaringan lemak menunjukkan peningkatan infiltrasi makrofag, dan penurunan ekspresi leptin, lipase dan CD34. C-reactive potein plasma, profil lipid, dan glukosa plasma tidak berubah.

 

Dari data studi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian skala kecil ini, menunjukkan bahwa phosphatidylcholine- deoxycholate berpotensi untuk pengurangan lemak dan ketebalannya tanpa efek samping yang serius pada wanita sehat normal. 

 


Image: Ilustrasi (sumber: https://en.clipdealer.com)
Referensi:
1. Cooke K. Periorbital dark circles [Internet]. 4 April 2017 [cited at 16 Agustus 2019]. Available from: https://aestheticsjournal.com/feature/periorbital-dark-circles
2. Cláudio Cardoso de Castro and Kristin A. Boehm, Midface Surgery, Saunders Elsevier; China (2009) P.94
3. David Funt and Tatjana Pavicic, Dermal fillers in aesthetics: an overview of adverse events and treatment approaches, (2013), Clin Cosmet Investig Dermato

Share this article
Related Articles