Detail Article
Konsumsi Protein Nabati, Ini Salah Satu Manfaatnya Bagi Kesehatan.
dr. Kupiya Timbul Wahyudi
Sep 05
Share this article
img-Sayur.jpg
Updated 23/Agt/2022 .

Mengonsumsi protein nabati dapat menurunkan risiko kematian setelah 18 tahun kemudian, hal ini berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Sanjeev Budhathoki, PhD, dari National Cancer Centre di Tokyo, dan rekan-rekannya dengan Prospective Study Group yang berbasis di Japan Public Health Center, mempublikasikan temuan mereka secara online 26 Agustus di JAMA Internal Medicine.

Dalam studi ini, para peneliti melakukan studi kohort prospektif dari Januari 1995 hingga Desember 2016. Dengan melibatkan sebanyak 70.696 sukarelawan dengan usia rata-rata 56 tahun. Pada awal, peserta tidak memiliki riwayat kanker, penyakit serebrovaskular, atau penyakit jantung iskemik. Para peneliti mengevaluasi diet menggunakan kuesioner frekuensi makanan yang divalidasi yang menanyakan tentang konsumsi 138 item makanan dan minuman selama setahun terakhir. Mereka memperkirakan asupan protein relatif terhadap ukuran porsi standar untuk seseorang dari Jepang, tempat penelitian dilakukan.


Setelah dilakukan penyesuaikan hasil untuk usia, jenis kelamin, persen energi dari berbagai jenis lemak, indeks massa tubuh, merokok, alkohol, aktivitas fisik, konsumsi kopi dan teh hijau, dan total asupan kalori (tidak termasuk persentase energi dari karbohidrat).


Selama tindak lanjut rata-rata 18 tahun, 12.381 peserta meninggal. Hasil menunjukkan tidak ada hubungan yang jelas antara makan protein hewani dan kematian total atau penyebab spesifik. Namun, mengonsumsi protein nabati menunjukkan hubungan yang bermakna dengan risiko kematian total yang lebih rendah.


Individu yang mengonsumsi protein nabati paling banyak memiliki risiko 13% lebih rendah untuk kematian total dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi protein nabati paling sedikit. Di antara kondisi medis tertentu, orang yang makan lebih banyak protein nabati secara bermakna memiliki risiko lebih rendah untuk kematian akibat penyakit kardiovaskular, tetapi tidak dari kanker. Analisis lebih lanjut yang disesuaikan dengan kualitas diet, tekanan darah tinggi, lemak darah abnormal, dan diabetes tipe 2 menunjukkan hasil yang serupa.

 

 

Image: Ilustrasi

Referensi:

1. Sanjeev Budhathoki; Norie Sawada, Motoki Iwasaki, Taiki Yamaji, Atsushi Goto, Ayaka Kotemori, Junko Ishihara, Ribeka Takachi, Hadrien Charvat, Tetsuya Mizoue, Hiroyasu Iso, Shoichiro Tsugane. Association of Animal and Plant Protein Intake With All-Cause and Cause-Specific Mortality. JAMA Intern Med. Published online August 26, 2019. doi:10.1001/jamainternmed.2019.2806

2. Veronica Hackethal, MD. Plant Protein in Diet Tied to Lower All-Cause Mortality. https://www.medscape.com/viewarticle/917314

 

Share this article
Related Articles