Detail Article
Dampak Jangka Panjang Koloid vs Kristaloid Pada Fungsi Ginjal
Dokter Kalbemed
Feb 12
Share this article
img-Nurse3.jpg
Updated 21/Jul/2022 .

Koloid, seperti larutan hydroxyethyl starch merupakan pilihan untuk mengoptimalkan hemodinamik pada pasien pembedahan risiko tinggi dan juga untuk mencegah keseimbangan cairan positif yang dapat membahayakan pasien. Keamanan larutan hydroxyethyl starch modern masih tetap diperdebatkan, meskipun larutan ini telah banyak digunakan pada penelitian-penelitian dengan tujuan tertentu. Meskipun beberapa penelitian di ICU telah melaporkan adanya efek nefrotoksik, tetapi pada kasus pembedahan tidak ditemukan.

Penelitian yang dilakukan oleh Alexandre, dkk bertujuan untuk menilai outcome jangka panjang dari penggunaan larutan hydroxyethyl starch dibandingkan dengan larutan kristaloid pada pasien pembedahan abdomen terbuka. Desain dan metodenya adalah mengumpulkan semua pasien yang menggunakan larutan hydroxyethyl starch pada saat pembedahan yang diikuti sampai 1 tahun kemudian.


Parameter yang dinilai adalah fungsi dan gangguan ginjal dengan menggunakan World Health Organization Disability Assessment Schedule 2.0 (WHODAS). Outcome utama yang dinilai adalah perkiraan laju filtrasi glomerulus. Outcome lainnya meliputi kreatinin serum, urea, pruritus dan skor WHODAS.


Dari 160 pasien yang terkumpul, diperoleh data untuk fungsi ginjal sebanyak 129 dan untuk skor WHODAS 114. Hasilnya menunjukkan tidak adanya perbedaan yang bermakna secara statistik terhadap laju filtrasi glomerulus setelah 1 tahun baik pada pasien yang mendapatkan kristaloid atau koloid. Namun, untuk skor WHODAS lebih rendah secara bermakna pada pasien yang mendapatkan koloid dibandingkan kristaloid, dan angka harapan hidup lebih tinggi pada pasien yang mendapatkan koloid dibandingkan dengan kristaloid. [LAI]

 

Image: Ilustrasi

Referensi: Joosten A, Delaporte A, Mortier J, Ickx B, Van Obbergh L, et al. Long-term impact of crystalloid versus colloid solutions on renal function and disability-free survival after major abdominal surgery. Anesthesiology 2019;130(2):227-36.

 

Share this article
Related Articles