Detail Article
Calcitriol Memperbaiki Respons Terapi Steroid Pasien Asma
Esther Kristiningrum
Feb 05
Share this article
img-Stetoscop1.jpg
Updated 15/Jul/2022 .

Asma merupakan penyakit inflamasi kronik yang ditandai secara klinis oleh obstruksi dan hiperesponsivitas jalan napas serta secara patologi oleh inflamasi dan remodelling jalan napas. Kortikosteroid merupakan salah satu terapi utama untuk asma, tetapi beberapa pasien tidak berespons penuh terhadap terapi steroid (resisten) dan meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas.

 

Asma merupakan penyakit inflamasi kronik yang ditandai secara klinis oleh obstruksi dan hiperesponsivitas jalan napas serta secara patologi oleh inflamasi dan remodelling jalan napas. Kortikosteroid merupakan salah satu terapi utama untuk asma, tetapi beberapa pasien tidak berespons penuh terhadap terapi steroid (resisten) dan meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas.


Data in vitro menunjukkan bahwa bentuk aktif vitamin D, calcitriol, meningkatkan responsivitas terhadap steroid untuk induksi sitokin antiinflamasi IL-10. Dan telah dihipotesiskan bahwa terapi bersama dengan calcitriol dapat memperbaiki responsivitas klinis terhadap terapi steroid sistemik (prednisolone) in vivo.


Salah satu studi yang dipublikasikan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunollogy menunjukkan bahwa suplementasi calcitriol mampu memberikan manfaat positif bagi penderita asma yang resisten steroid. Dalam studi tersebut, pasien dewasa dengan asma sedang/berat (diprediksi FEV1 <80%) dengan reversibilitas obstruksi jalan napas, mendapat prednisolone oral 40 mg/1,73 m2/day selama 2 minggu (fase skrining) untuk menunjukkan resistensi terhadap steroid, yaitu perbaikan FEV1 <10%. Pasien kemudian secara acak mendapat calcitriol 0,25 mcg (n=12) atau plasebo (n=11), dua kali sehari, selama 4 minggu, dengan pengulangan terapi prednisolone 40 mg/1,73 m2/day selama 2 minggu terakhir (fase terapi).


Hasil studi menunjukkan bahwa terapi dengan calcitriol memperbaiki respons klinis terhadap steroid pada pasien yang secara klinis resisten terhadap steroid dalam perubahan FEV1 antara fase skrining dan fase terapi. Namun tidak ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok. Dari hasil studi tersebut disimpulkan bahwa calcitriol berpotensi untuk memperbaiki responsivitas klinis pasien asma terhadap steroid sistemik pada asma yang resisten steroid.


Image: Ilustrasi

Referensi:

1. Nanzer AM. The calcitriol study a randomised placebo controlled clinical trial to test the effects of calcitriol in steroid resistant asthma. [Internet]. 2015 [cited 2018 Sept 17]. Available from: https://qmro.qmul.ac.uk/jspui/handle/ 123456789/8956

2. Nanzer AM, Chambers ES, Ryanna K, Freeman AT, Colligan G, Richards DF et al. The effects of calcitriol treatment in glucocorticoid-resistant asthma. J Allergy Clin Immunol. 2014;133(6):1755-7.e4. doi: 10.1016/j.jaci.2014.03.015.

 

 

Share this article
Related Articles